Sekapur Sirih

Assalamu'alaikum. Wr.Wb

Salam Sejahtera bagi kita semua nya

Sekedar berbagi dan belajar bersama baik tentang ilmu pengetahuan dan ilmu Agama, agar kita bisa lebih baik dalam semua hal, baik untuk kehidupan di dunia dan akhirat.

Seperti sabda Rasululloh SAW : " Wajib hukum nya bagi semua muslimin dan muslimah untuk mencari ilmu sampai ke liang lahat." dan tidak tanggung - tanggung kalau perlu carilah sampai di negeri cina. 

Ini bisa di artikan penting nya mencari ilmu, terutama Ilmu Agama dan ilmu pengetahuan, tidak terbatas di satu wilayah negara saja, tapi kalau perlu sampai nun jauh dari tempat kita

Semoga website ini bisa bermanfaat bagi kita bersama



Wassalamu'alaikum Wr.Wb

Nuruddina.com 

Showing posts with label Kuasa Illahi. Show all posts
Showing posts with label Kuasa Illahi. Show all posts

Rahasia Sumur Zamzam

Monday, June 21, 2010






Selama ini kita mengenal sumur Zamzam dari buku-buku agama. Namun sebenarnya ada sisi ilmiah saintifiknya juga. Cabang ilmu geologi yang mempelajari tentang air adalah hydrogeologi.

Khasiat air Zam-zam tentunya bukan disini yang mesti menjelaskan, tapi kalau dari ilmu geologi sumur Zam-zam mungkin bisa dijelaskan disini. Sedikit cerita Pra-Islam, atau sebelum kelahiran Nabi Muhammad Saw, diawali dengan kisah Isteri dari Nabi Ibrahim As, Siti Hajar, yang mencari air untuk anaknya yang cerita selanjutnya bisa dibaca Sejarah Zamzam . Sumur ini kemudian tidak banyak atau bahkan tidak ada ceritanya, sehingga sumur ini dikabarkan hilang.

Sumur Zam-zam yang sekarang ini kita lihat adalah sumur yang digali oleh Abdul Muthalib kakeknya Nabi Muhammad. Sehingga saat ini, dari “ilmu persumuran” maka sumur Zam-zam termasuk kategori sumur gali (Dug Water Well).

Dahulu diatas sumur ini terdapat sebuah bangunan dengan luas 8.3 m x 10.7 m = 88.8 m2. Antara tahun 1381-1388 H bangunan ini ditiadakan untuk memperluas tempat thawaf. Sehingga tempat untuk meminum air zamzam dipindahkan ke ruang bawah tanah. Dibawah tanah ini disediakan tempat minum air zam-zam dengan sejumlah 350 kran air (220 kran untuk laki-laki dan 130 kran untuk perempuan), ruang masuk laki perempuan-pun dipisahkan.

Dimensi dan Profil Sumur Zam-zam





Sumur ini memiliki kedalaman sekitar 30.5 meter. Hingga kedalaman 13.5 meter teratas menembus lapisan alluvium Wadi Ibrahim. Lapisan ini merupakan lapisan pasir yang sangat berpori. Lapisan ini berisi batupasir hasil transportasi dari lain tempat. Mungkin saja dahulu ada lembah yang dialiri sungai yang saat ini sudah kering. Atau dapat pula merupakan dataran rendah hasil runtuhan atau penumpukan hasil pelapukan batuan yang lebih tinggi topografinya.

Dibawah lapisan alluvial Wadi Ibrahim ini terdapat setengah meter (0.5 m) lapisan yang sangat lulus air (permeable). Lapisan yang sangat lulus air inilah yang merupakan tempat utama keluarnya air-air di sumur Zam-zam.




Kedalaman 17 meter kebawah selanjutnya, sumur ini menembus lapisan batuan keras yang berupa batuan beku Diorit. Batuan beku jenis ini (Diorit) memang agak jarang dijumpai di Indonesia atau di Jawa, tetapi sangat banyak dijumpai di Jazirah Arab. Pada bagian atas batuan ini dijumpai rekahan-rekahan yang juga memiliki kandungan air. Dulu ada yang menduga retakan ini menuju laut Merah. Tetapi tidak ada (barangkali saja saya belum menemukan) laporan geologi yang menunjukkan hal itu.

Dari uji pemompaan sumur ini mampu mengalirkan air sebesar 11 - 18.5 liter/detik, hingga permenit dapat mencapai 660 liter/menit atau 40 000 liter per jam. Celah-celah atau rekahan ini salah satu yang mengeluarkan air cukup banyak. Ada celah (rekahan) yang memanjang kearah hajar Aswad dengan panjang 75 cm denga ketinggian 30 cm, juga beberapa celah kecil kearah Shaffa dan Marwa.

Keterangan geometris lainnya, celah sumur dibawah tempat Thawaf 1.56 m, kedalaman total dari bibir sumur 30 m, kedalaman air dari bibir sumur = 4 m, kedalaman mata air 13 m, Dari mata air sampai dasar sumur 17 m, dan diameter sumur berkisar antara 1.46 hingga 2.66 meter.

Air hujan sebagai sumber berkah



Kota Makkah terletak di lembah, menurut SGS (Saudi Geological Survey) luas cekungan yang mensuplai sebagai daerah tangkapan ini seluas 60 Km2 saja, tentunya tidak terlampau luas sebagai sebuah cekungan penadah hujan. Sumber air Sumur Zam-zam terutama dari air hujan yang turun di daerah sekitar Makkah.

Sumur ini secara hydrologi merupakan sumur biasa sehingga sangat memerlukan perawatan. Perawatan sumur ini termasuk menjaga kualitas higienis air dan lingkungan sumur serta menjaga pasokan air supaya mampu memenuhi kebutuhan air di Makkah. Pembukaan lahan untuk pemukiman di seputar Makkah sangat ditata rapi untuk menghindari berkurangnya kapasitas sumur ini.

Kandungan mineral

Tidak seperti air mineral yang umum dijumpai, air Zamzam in memang unik mengandung elemen-elemen alamiah sebesar 2000 mg perliter. Biasanya air mineral alamiah (hard carbonated water) tidak akan lebih dari 260 mg per liter. Elemen-elemen kimiawi yang terkandng dalam air Zamzam dapat dikelompokkan menjadi:

pertama, positive ions seperti misal sodium (250 mg per litre), calcium (200 mg per litre), potassium (20 mg per litre), dan magnesium (50 mg per litre).

Kedua, negative ions misalnya sulphur (372 mg per litre), bicarbonates (366 mg per litre), nitrat (273 mg per litre), phosphat (0.25 mg per litre) and ammonia (6 mg per litre).

Kandungan-kandungan elemen-elemen kimiawi inilah yang menjadikan rasa dari air Zamzam sangat khas dan dipercaya dapat memberikan khasiat khusus. Air yang sudah siap saji yang bertebaran disekitar Masjidil Haram dan Masjid Nabawi di Madinah merupakan air yang sudah diproses sehingga sangat aman dan segar diminum, ada yang sudah didinginkan dan ada yang sejuk (hangat). Namun konon prosesnya higienisasi ini tidak menggunakan proses kimiawi untuk menghindari perubahan rasa dan kandungan air ini.

Sejarah Sumur Zamzam

Meta : Zamzam, Sumur Zamzam, Rahasia Sumur Zamzam

Read more

Zamzam




Sejarah Sumur Zamzam

Hajar, ibunda Nabi Ismail adalah wanita yang pertama memakai minthaq (ikat pinggang berekor). Beliau memakainya dengan tujuan untuk menghilangkan jejaknya dari Sarah. Nabi Ibrahim membawa Hajar dan anaknya, Ismail yang masih dalam usia menyusu ke tempat yang agak tinggi di pinggir mesjid dekat Baitullah persisnya di atas Zamzam.

Ketika itu di Mekah belum ada orang dan tidak ada air. Ibrahim menempatkan mereka berdua di sana dan meninggalkan sekantong kurma dan sekantong air untuk mereka. Nabi Ibrahim pergi meninggalkan mereka berdua. Tiba-tiba Hajar mengikutinya dan berkata, "Mau ke manakah engkau wahai Ibrahim? Kau tinggalkan kami di lembah yang tidak ada manusia dan tidak ada sesuatupun?" Pertanyaan itu terus diulang-ulang, tapi Ibrahim tidak menoleh dan tidak pula menjawab. Lalu Hajar bertanya, "Apakah Allah yang menyuruhmu berbuat demikian?" Ibrahim menjawab, "Ya." Hajar berkata, "Kalau memang begitu kami tidak keberatan."


Kemudian Hajar kembali dan Ibrahim meneruskan langkahnya, sampai di atas bukit, di mana keluarganya tidak dapat melihatnya lagi, beliau menghadap ke arah Baitullah, lalu mengangkat kedua tangannya seraya berdoa, "Ya Tuhan kami! Sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah-Mu (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan kami! semoga saja mereka tetap mendirikan salat, jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan berilah mereka rezki dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur."

Ibunda Ismail minum dari kantong air untuk menyusukan anaknya, sampai suatu ketika air itupun habis dan anaknya kehausan. Dia melihat anaknya dengan penuh cemas, lalu dia pergi meninggalkannya karena tidak tega melihatnya kehausan. Dia pergi menuju bukit terdekat, yaitu bukit Safa lalu berdiri di atasnya dan memandang ke arah lembah di sekelilingnya apakah ada orang? Ternyata tidak ada. Dia turun melewati lembah sampai ke bukit Marwah, dia berdiri di atasnya dan memandang apakah ada orang? Ternyata tidak ada. Dia melakukan demikian sebanyak tujuh kali.

Ketika berada di atas bukit Marwah dia mendengar ada suara, Setelah diperhatikannya betul-betul ternyata memang dia mendengar suara, Tiba-tiba dia melihat ada seorang lelaki ( malaikat ) dekat sumur Zamzam. Dia mengorek-orek tanah sampai tampak ada air yang bersumber dari bawah.

Siti Hajar lalu turun kebawah bukit ketempat sumber air yang dikeduk lelaki tadi (malaikat) sesampai ditempat tersebut ternyata tidak menemui seorang manusia dan tidak ada juga air yang keluar dari tanah.

Siti Hajar merasa sedih dan duduk ditempat itu, disaat itu tiba - tiba Nabi Ismail yang masih anak - anak meronta ronta sambil kaki nya menjejak jejak tanah dimana malaikat tadi mengorek tanah seperi yang dilihat Siti Hajar, atas izin Allah SWT tanah yang ditendang oleh Ismail mengeluarkan air, semakin lama semakin banyak dan Siti Hajar segera mungkin mengorek tanah tersebut semakin dalam.

Siti Hajar minum air tersebut dan menyusukan putranya, Ismail, lalu malaikat yang dilihat diatas bukit memperlihat diri lagi dan berkata kepadanya, "Jangan takut terlantar, sesungguhnya di sinilah Baitullah yang akan dibangun oleh anak ini (Ismail) bersama ayahnya, dan sesungguhnya Allah tidak akan menerlantarkan kekasihnya."

Penemuan Kembali Zamzam

Ketika Abdul Muntalib sedang tidur di Hijir Ismail, dia mendengar suara menyuruhnya menggali tanah. Dia bertanya, "Tanah yang mana?" Keesokan harinya ketika dia tidur di tempat yang sama dia mendengar lagi suara yang sama menyuruhnya menggali madhnuunah (yang berharga). Dia bertanya, "Benda berharga yang mana?" Lalu dia pergi, dan keesokan harinya ketika dia tidur di tempat yang sama di Hijir Ismail dia mendengar lagi suara yang sama menyuruhnya menggali thayibah (yang baik). Dia bertanya, " Benda yang baik yang mana?" Akhirnya pada hari yang keempat dikatakan kepadanya, "Galilah Zamzam!" Dia bertanya, "Apa itu Zamzam?" Dijawab, " Air yang tidak kering dan tidak meluap "

Setelah itu Abdul Mutalib diberitahu tempatnya lalu dia bangun dan menggali tempat yang diberitahukan itu. Orang-orang Quraisy bertanya kepadanya, "Apa yang kamu kerjakan ini hai Abdul Mutalib?" Dia menjawab, "Aku diperintahkan menggali Zamzam." Setelah dia dan orang-orang Qurasiy melihat sebentuk rusa, merekapun yakin bahwa pekerjaan yang dilakukan oleh Abdul Mutalib itu benar.

Abdul Mutalib terus menggali hingga ketemu dua patung rusa yang terbuat dari emas, keduanya adalah rusa emas yang pernah dipendam oleh warga suku Jurhum ketika mereka diusir dari Mekah. Inilah sumur Ismail bin Ibrahim as. Dengan digalinya sumur Zamzam ini, sesuai yang ditunjukkan oleh Allah, maka wibawa Abdul Mutalib di mata kaumnyapun bertambah.


Meta : Zamzam, Sumur Zamzam, Air Zamzam, Sejarah Zamzam
Read more

Kesaksian Yusuf Islam Menjadi Seorang Muslim

Wednesday, May 19, 2010







Yusuf Islam ( Cat Stevens ) becoming Muslim history

Yusuf Islam: Satu-Satunya Yang Membedakan Seorang Muslim Dan Kufar Adalah Salat

Sebelum memeluk Islam, Yusuf Islam dikenal dengan nama Cat Stevens. Ia adalah salah satu seniman besar di tahun 1960-an dan 1970-an, menulis lagu-lagu klasik seperti Matthew & Son, Moonshadow, Wild World atau Father and Son yang kemudian banyak dinyanyikan lagi oleh musisi zaman sekarang. Ia telah menjual lebih dari 50 juta piringan hitam.

Saat ini, Yusuf Islam ini bisa dibilang salah satu orang terkenal yang telah mengubah dunia Islam. Ia aktif dalam bidang pendidikan, dan itu membuat pemerintah Inggris mengesahkan dan mendukung pendidikan Islam di seluruh Britania Raya. Ketiga sekolah yang didirikannya di distrik Brent London—Islamia Primary, Islamia Girls 'Secondary and Brondesbury College for Boy—konsisten dengan pembinaannya


Berikut ini adalah petikan ucapannya:

Anda dibesarkan oleh dunia modern, kemewahan, dan bisnis pertunjukan. Bagaimana sebenarnya masa itu menurut Anda?

Saya lahir di keluarga Kristen, tentu cara berpikir saya juga menurut agama itu. Saya diajarkan bahwa Allah ada, tapi tidak ada kontak langsung denganNya, jadi kami harus melakukan kontak dengan-Nya melalui Yesus. Lebih kurang saya terima, tapi saya tidak menelannya semua. Saya melihat patung Yesus, mereka hanya batu. Dan ketika mereka mengatakan bahwa Allah ada tiga, saya bingung, tetapi tidak bisa membantah. Ketika itu karena saya harus menghormati keyakinan orang tua saya.

Dan kemudian Anda menjadi seorang pop star?

Itu karena secara perlahan-lahan saya menjadi terasing dari pendidikan agama dan saya mulai membuat musik. Saya ingin menjadi bintang besar. Semua hal yang saya lihat di film dan media begitu memesona saya, dan mungkin saya pikir itulah Tuhan saya, yah tujuan menghasilkan uang. Orang-orang di sekitar saya memengaruhi saya bahwa dunia ini adalah tuhan mereka.

Media membuat saya lebih besar daripada kehidupan, jadi saya ingin kehidupan yang lebih besar daripada kehidupan itu sendiri dan satu-satunya cara untuk melakukan itu yaitu dengan mabuk melalui minuman keras dan obat-obatan.

Apa yang menjadi titik balik Anda?

Saat saya berada di rumah sakit, karena gaya hidup "yang tinggi." Saat itulah saya mulai berpikir: apa yang akan terjadi pada saya? Apakah saya ini hanya sebuah tubuh dan tujuan hidup saya hanya untuk memuaskan tubuh ini? Saya menyadari bahwa bencana yang terjadi pada saya karena anugerah yang diberikan oleh Allah kepada saya, memberi kesempatan untuk membuka mata saya, "mengapa saya di sini, mengapa saya ada di tempat tidur.'

Pada waktu itu saya mulai melirik mistisisme Timur. Saya mulai membaca dan hal pertama yang saya sadari adalah kematian, dan itu membuat jiwa saya bergejolak. Saya mulai bermeditasi dan bahkan menjadi seorang vegetarian. Saya ketika itu percaya pada 'perdamaian dan kekuatan bunga', dan ini adalah kecenderungan umum.

Kemudian saya menjadi muak terhadap segala sesuatu yang berbau Kristen. Saya mulai membuat musik lagi dan kali ini mulai mencerminkan pikiran saya sendiri.

Anda katanya juga sempat mendalami ajaran Budha?

Juga mencoba Zen dan Ching, numerology, kartu tarot dan astrologi. Saya melihat kembali ke dalam Alkitab namun tidak bisa menemukan apa-apa. Pada saat itu saya tidak tahu apa-apa tentang Islam dan kemudian, keajaiban terjadi. Saudara saya mengunjungi masjid di Yerusalem dan sangat terkesan.

Ketika ia datang ke London, ia membawa kembali terjemahan Quran, dan dia berikan kepada saya. Dia tidak menjadi seorang Muslim, tetapi ia merasakan sesuatu dalam agama ini, dan pikir saya akan menemukan sesuatu di dalamnya juga. Dan ketika saya menerima kitab itu, semua pertanyaan dalam kepala saya mulai terjawab. Hal pertama yang ingin saya lakukan ketika itu adalah menjadi seorang Muslim.

Anda kemudian merasa sudah menjadi Muslim, padahal Anda waktu itu Anda belum bersyahadat?

Saya ketika itu sudah mulai membaca Al-Quran. Saya pergi ke Yerusalem. Di sana, saya duduk di masjid. Seorang pria bertanya pada saya apa yang saya inginkan. Saya bilang saya adalah seorang Muslim. Dia bertanya nama saya, dan saya jawab 'Stevens.' Dia bingung. Saya kemudian mencoba salat, namun (salat itu) tidak begitu berhasil.

Kembali di London, saya bertemu dengan seorang adik bernama Nafisa. Saya katakan padanya saya ingin memeluk Islam dan dia menunjukkan saya Masjid New Regent. Hal ini terjadi di tahun l977, sekitar 1 tahun setelah saya menerima Al-Quran.

Pada hari Jumat, setelah Salat Jumat, saya menemui imam dan mengucapkan dua kalimat Syahadah.

Apa kesimpulan Anda tentang Islam dan agama-agama lain ketika itu?

Seorang wanita Hindu berkata kepada saya, 'Anda tidak memahami Hindu. Kami percaya pada satu Tuhan, kami menggunakan benda-benda (berhala) hanya untuk berkonsentrasi.' Apa yang dia katakan bahwa untuk menggapai Tuhan, kita harus menciptakan asosiasi-asosiasi, dan mereka menggunakan berhala untuk tujuan ini. Tetapi Islam menghilangkan semua hambatan itu. Satu-satunya hal yang membedakan orang-orang Mukmin dari orang-orang kafir adalah salat. Ini adalah proses pemurnian.

Akhirnya saya ingin mengatakan bahwa segala sesuatu yang saya lakukan adalah untuk Allah dan saya harap Anda mendapatkan beberapa inspirasi dari pengalaman saya. Selain itu, saya ingin menekankan bahwa saya tidak punya kontak dengan Muslim, sebelum saya masuk Islam. Saya membaca Al-Quran dan menyadari tidak ada orang yang sempurna, hanya Islam yang sempurna, dan jika kita meniru perilaku Nabi Muhammad saw, kita akan sukses.

VOA Islam

Tag : Cat Stevens, Yusuf Islam, Cat Stevens becoming to muslim, Cat Stevens Story, Yusuf Islam Story

Read more

Tumbuhan Bertasbih Memuji Allah

Sunday, May 16, 2010

Mukjizat Allah Mencenggangkan Ilmuwan Barat

Tumbuhan Bertasbih Memuji Allah


Pada sebuah penelitian ilmiah yang diberitakan oleh sebuah majalah sains terkenal, Journal of Plant Molecular Biologies, menyebutkan bahwa sekelompok ilmuwan yang mengadakan penelitian mendapatkan suara halus yang keluar dari sebagian tumbuhan yang tidak bisa didengar oleh telinga biasa. Suara tersebut berhasil disimpan dan direkam dengan sebuah alat perekam tercanggih yang pernah ada.

Para ilmuwan selama hampir 3 tahun meneliti fenomena yang mencengangkan ini berhasil menganalisis denyutan atau detak suara tersebut sehingga menjadi isyarat-isyarat yang bersifat cahaya elektrik (kahrudhoiyah) dengan sebuah alat canggih yang bernama [i]Oscilloscope.

Akhirnya para ilmuwan tersebut bisa menyaksikan denyutan cahaya elektrik itu berulang lebih dari 1000 kali dalam satu detik!!! Prof. William Brown yang memimpin para pakar sains untuk mengkaji fenomena tersebut mengisyaratkan setelah dicapainya hasil bahwasanya tidak ada penafsiran ilmiah atas fenomena tersebut.

Padahal seperti diakui oleh sang profesor bahwa pihaknya telah menyerahkan hasil penelitian mereka kepada universitas-universitas serta pusat-pusat kajian di Amerika dan Eropa, akan tetapi semuanya tidak sanggup menafsirkan fenomena bahkan semuanya tercengang tidak tahu harus komentar apa.

Pada kesempatan terakhir, fenomena tersebut dihadapkan dan dikaji oleh para pakar dari Britania, dan di antara mereka ada seorang ilmuwan Muslim yang berasal dari India. Setelah 5 hari mengadakan kajian dan penelitian ternyata para ilmuwan dari Inggris tersebut angkat tangan. Sang ilmuwan Muslim tersebut mengatakan: “Kami umat Islam tahu tafsir dan makna dari fenomena ini, bahkan semenjak 1400 tahun yang lalu!”

Maka para ilmuwan yang hadir pun tersentak dengan pernyataan tersebut, dan meminta dengan sangat untuk menunjukkan tafsir dan makna dari kejadian itu.

Sang ilmuwan Muslim segera menyitir firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
“... Dan tak ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun.” (QS. Al-Isra’: 44)

Tidaklah suara denyutan halus tersebut melainkan lafadz jalalah (nama Allah Subhanahu wa Ta’ala) sebagaimana tampak dalam layar. Maka keheningan dan keheranan yang luar biasa menghiasi aula dimana ilmuwan tersebut berbicara.

Subhanallah, Maha Suci Allah! Ini adalah salah satu mukjizat dari sekian mukjizat agama yang haq ini! Segala sesuatu bertasbih mengagungkan nama Allah Subhanahu wa Ta’ala. Akhirnya orang yang bertanggung jawab terhadap penelitian ini, yaitu Profesor William Brown menemui sang ilmuwan muslim untuk mendiskusikan tentang agama yang dibawa oleh seorang Nabi yang ummi (tidak bisa baca tulis) sebelum 1400 tahun lalu tentang fenomena ini. Maka ilmuwan tersebut pun menerangkan kepadanya tentang Islam, setelah itu ia memberikan hadiah Al-Qur’an dan terjemahnya kepada sang profesor.

Selang beberapa hari setelah itu, Profesor William mengadakan ceramah di Universitas Carnich – Miloun, ia mengatakan: “Dalam hidupku, aku belum pernah menemukan fenomena semacam ini selama 30 tahun menekuni pekerjaan ini, dan tidak ada seorang ilmuwan pun dari mereka yang melakukan pengkajian yang sanggup menafsirkan apa makna dari fenomena ini. Begitu pula tidak pernah ditemukan kejadian alam yang bisa menafsirinya. Akan tetapi satu-satunya tafsir yang bisa kita temukan adalah dalam Al-Qur’an. Hal ini tidak memberikan pilihan lain buatku selain mengucapkan Syahadatain: “Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah yang haq melainkan Allah, dan bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya”.

Seorang profesor ini telah mengumumkan Islamnya dihadapan para hadirin yang sedang terperangah.

Allahu Akbar! Kemuliaan hanyalah bagi Islam, ketika seorang ilmuwan sadar dari kelalaiannya, dan mengetahui bahwa agama yang haq ini adalah Islam!


Tag: Miracle, Mujizat Allah, Mukjizat Tuhan, Mukjizat Al Qur'an, Kebenaran Al Qur'an

Majalah Qiblati vol 01 / no 11 / Tahun 2006 / 1427 H / hal 40 - 41
Read more

Bulan Terbelah Dua ( Series 2 )

Wednesday, March 31, 2010




Kesaksian David Pidcock

Musa Pidcock yang sebelumnya beragama Katolik. Sebagai catatan, David Musa Pidcock sekarang menjabat sebagai ketua “British Muslims Party”. Cerita masuk Islamnya David Pidcock menjadi bagian penting untuk meyakinkan bahwa pendaratan di bulan bukan sesuatu “hoax” karena penemuan bebatuan bulan dan photo bulan yang memperlihat beberapa tempat seperti bentuk lembah.

Secara ringkas masuk Islamnya David Pidcock dapat dikisahkan sebagai berikut (banyak website yang mengangkat cerita masuk Islamnya David Pidcock yang dikaitkan dengan bulan telah terbelah). Ketika dia (sebelum masuk Islam) sedang meneliti agama-agama yang ada, seorang teman memberinya sebuah Al-Qur’an terjemahan dalam bahasa Inggris.


Ketika dia buka dan kebetulan yang terbuka pertama kali adalah surat Al-Qamar dan membacanya “Hari Akhir sudah dekat dan bulan telah terbelah”. Membaca ayat ini, dia berguman “bulan telah terbelah?” Dia lalu berhenti membaca dan tidak membukanya lagi. Kemudian pada suatu hari, sementara dia sedang menonton acara televisi BBC, penyiar sedang berbincang-bincang dengan tiga ilmuan Amerika Serikat, dan penyiar menyalahkan Amerika karena telah menghabiskan dana lebih dari milyaran dolar untuk proyek ruang angkasanya, sementara pada waktu yang sama jutaan manusia berada dalam kemiskinan.







Ilmuan-ilmuan tersebut mencoba menjelaskan mengapa eksplorasi ruang angkasa begitu penting. Ilmuan tersebut menjelaskan bahwa perjalanan ke bulan menelan dana sekitar 100 milyar dolar. Penyiar berkomentar: “untuk menancapkan bendera Amerika di bulan anda menghabiskan uang sebanyak itu?”. Ilmuan-ilmuan tersebut menyatakan bahwa uang sebanyak itu dihabiskan karena mereka mencoba mempelajari struktur batuan bulan untuk melihat kesamaan yang dimiliki bulan dengan bumi, dan kata mereka, mereka terkejut mendapati sebuah “belt of rocks” yang memanjang dari permukaan bulan menuju ke kedalaman.

Karena sangat keterkejutaanya, mereka berikan informasi tersebut pada ahli geologi, yang juga terkejut, dan berkesimpulan bahwa hal ini tidak akan terjadi kalau bulan tidak pernah terbelah dan menyatu kembali.

Dia lalu berguman “Ini pasti sebuah agama yang benar”, dan surat Al-Qamar yang sebelumnya merupakan penyebab bagi dia tidak percaya pada Islam, sekarang surat tersebut sebagai alasan bagi dia memeluk Islam. Bagi sebagian orang yang meragukan (tidak percaya) terhadap peristiwa pendaratan manusia di bulan, mungkin bisa direnungkan pertanyaan penulis berikut: “Mungkinkan Allah memberikan hidayah pada seseorang melalui sesuatu “hoax” (kebohongan) ?”.

Dari satu sisi peristiwa pendaratan manusia di bulan telah memberikan bukti bahwa bulan pernah terbelah yang diyakini merupakan mukjizat Nabi Muhammad seperti yang disebutkan pada kitab Hadist. Di sisi lain peristiwa pendaratan manusia di bulan juga dapat dikaitkan erat dengan Al Qur’an surat Al-Qamar ayat 1 jika dilihat dari beberapa aspek yang terkait dengan fenomena yang terkait dengan peristiwa pendaratan tersebut.

Berikut ini beberapa fenomena menarik yang mungkin dapat memberikan pencerahan kepada pembaca mengenai kebenaran peristiwa pendaratan di bulan yang terkait dengan QS Al-Qamar ayat 1 sebagai berikut:

- Kata “terbelah” yang digunakan dalam ayat ini (QS 54:1) merupakan terjemahan dari kata “syaqqa”, yang dalam bahasa Arab memiliki beberapa arti, tetapi terjemahan “terbelah” lebih disukai. Kata “SYAQQA” dalam bahasa Arab juga bisa berarti “MENGGALI” atau “MEMBELAH dalam arti bukan membelah jadi dua). Salah satu contoh dalam Al-Qur’an bisa dilihat pada QS 80:25-29 (Surah Abasa) yang artinya: “ Sesungguhnya Kami benar-benar telah mencurahkan air (dari langit), kemudian Kami belah bumi dengan sebaik-baiknya, lalu Kami tumbuhkan biji-bijian di bumi itu, anggur dan sayur-sayuran, Zaitun dan pohon kurma, kebun-kebun (yang) lebat, dan buah-buahan serta rumput-rumputan, untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu ”. Di sini jelas bahwa bumi tidak dibelah jadi dua. Istilah yang pas mungkin “gali tanah”. Ketika kata “syaqqa” diartikan sebagai “tergali”, maka ketika 21 kilogram batuan yang digali berhasil dibawa astronot dari bulan menuju bumi dapat dikatakan bahwa bulan telah tergali (terbelah).

- Peristiwa keberangkatan astronot Amerika dari bulan menuju ke bumi dengan membawa 21 kilogram batuan bulan tercatat pada pukul 17:54:1 (waktu untuk seluruh negara/universal time) atau pukul 1:54:1 EDT. Waktu menit dan detik ini tepat bersesuaian dengan QS 54:1 yang artinya “Hari Akhir sudah dekat dan Bulan telah terbelah”.

- Peristiwa pendaratan manusia di bulan, khususnya pada saat kepulangan astronot dari bulan menuju bumi yang terjadi pada tahun 1969 M (kalender Masehi) bertepatan dengan tahun 1389 H (kalender hijriyah). Jika kita hitung jumlah seluruh ayat Al Quran setelah QS 54:1 (dari ayat 2 Surat Al-Qamar) sampai dengan ayat terakhir dalam Al-Quran akan ditemukan sebanyak 1389 ayat. Jadi secara tidak langsung Al-Qur’an menyatakan bahwa manusia akan mendarat di bulan pada tahun 1389 H.


Read more

Mujizat Al Qur'an

Tuesday, March 9, 2010

Mujizat Al Qur'an




Bukti Kebenaran Ayat Al Qur'an

Sungai dalam Laut
Jika Anda termasuk orang yang gemar menonton rancangan TV `Discovery’ pasti kenal Mr.Jacques Yves Costeau , ia seorang ahli oceanografer dan ahli selam terkemuka dari Perancis. Orang tua yang berambut putih ini sepanjang hidupnya menyelam ke perbagai dasar samudera di seantero dunia dan membuat filem dokumentari tentang keindahan alam dasar laut untuk ditonton di seluruh dunia.









Pada suatu hari ketika sedang melakukan eksplorasi di bawah laut, tiba-tiba ia menemui beberapa kumpulan mata air tawar-segar yang sangat sedap rasanya kerana tidak bercampur/tidak melebur dengan air laut yang masin di sekelilingnya, seolah-olah ada dinding atau membran yang membatasi keduanya.
Fenomena ganjil itu memeningkan Mr. Costeau dan mendorongnya untuk mencari penyebab terpisahnya air tawar dari air masin di tengah-tengah lautan. Ia mulai berfikir, jangan-jangan itu hanya halusinansi atau khalayan sewaktu menyelam. Waktu pun terus berlalu setelah kejadian tersebut, namun ia tak kunjung mendapatkan jawapan yang memuaskan tentang fenomena ganjil tersebut.

Sampai pada suatu hari ia bertemu dengan seorang profesor Muslim, kemudian ia pun menceritakan fenomena ganjil itu. Profesor itu teringat pada ayat Al Quran tentang bertemunya dua lautan ( surat Ar-Rahman ayat 19-20) yang sering diidentikkan dengan Terusan Suez . Ayat itu berbunyi “Marajal bahraini yaltaqiyaan, bainahumaa barzakhun laa yabghiyaan.. .”Artinya: “Dia biarkan dua lautan bertemu, di antara keduanya ada batas yang tidak boleh ditembus.” Kemudian dibacakan surat Al Furqan ayat 53 di atas.

Selain itu, dalam beberapa kitab tafsir, ayat tentang bertemunya dua lautan tapi tak bercampur airnya diertikan sebagai lokasi muara sungai, di mana terjadi pertemuan antara air tawar dari sungai dan air masin dari laut. Namun tafsir itu tidak menjelaskan ayat berikutnya dari surat Ar-Rahman ayat 22 yang berbunyi “Yakhruju minhuma lu’lu`u wal marjaan” ertinya “Keluar dari keduanya mutiara dan marjan.” Padahal di muara sungai tidak ditemukan mutiara.

Terpesonalah Mr. Costeau mendengar ayat-ayat Al Qur’an itu, melebihi kekagumannya melihat keajaiban pemandangan yang pernah dilihatnya di lautan yang dalam. Al Qur’an ini mustahil disusun oleh Muhammad yang hidup di abad ke tujuh, suatu zaman saat belum ada peralatan selam yang canggih untuk mencapai lokasi yang jauh terpencil di kedalaman samudera.

Benar-benar suatu mukjizat, berita tentang fenomena ganjil 14 abad yang silam, akhirnya terbukti pada abad 20. Mr. Costeau pun berkata bahawa Al Qur’an memang sesungguhnya kitab suci yang berisi firman Allah, yang seluruh kandungannya mutlak benar. Dengan seketika dia pun memeluk Agama Islam.

Jika anda seorang penyelam, maka anda harus mengunjungi Cenote Angelita, Mexico. Disana ada sebuah gua. Jika anda menyelam sampai kedalaman 30 meter, airnya air segar (tawar), namun jika anda menyelam sampai kedalaman lebih dari 60 meter, airnya menjadi air asin, lalu anda dapat melihat sebuah “sungai” di dasarnya, lengkap dengan pohon dan daun daunan.

Setengah pengkaji mengatakan, itu bukanlah sungai biasa, itu adalah lapisan hidrogen sulfida, nampak seperti sungai… luar biasa bukan? Lihatlah betapa hebatnya ciptaan Allah SWT.

Tag : Miracle, Miracle of God, Miracle of Alqur'an, Cahaya Agama, Mujizat Al Qur'an, Kuasa Tuhan, Kuasa Allah
Read more

Bulan Terbelah Dua

Friday, February 26, 2010




Mukjijat Nabi Muhammad SAW 

Apakah betul apa yg difirmankan ALLAH dalam Qur'an jika bulan SAAT ini memang terbelah? Perhatikan, mukjizat ini bukan hanya sekedar cerita yang cuma dapat didengar saja, tapi mukjizat Qur'an ini masih dapat dilihat dengan JELAS SEKALI.

Terlampir adalah foto bulan dari koleksi NASA. Semoga hal itu akan semakin menyempurnakan keyakinan kita terhadap kekuasan ALLAH dan kerasulan nabi Muhammad SAW.Dalam Bukhari dan Muslim, juga dalam kitab2 hadits yang terkenal lainnya, diriwayatkan bahwa sebelum Rasulullah Muhammad SAW hijrah, berkumpullah tokoh2 kafir Quraiy, seperti Abu Jahal, Walid bin Mughirah dan Al 'Ash bin Qail.Mereka meminta kepada nabi Muhammad SAW untuk membelah bulan. Kata mereka, "Seandainya kamu benar2 seorang nabi, maka belahlah bulan menjadi dua."


Rasulullah SAW berkata kepada mereka,"Apakah kalian akan masuk Islam jika aku sanggup melakukannya? "Mereka menjawab, "Ya." Lalu Rasulullah Muhammad SAW berdoa kepada ALLAH agar bulan terbelah menjadi dua. Rasulullah Muhammad SAW memberi isyarat dengan jarinya, maka bulanpun terbelah menjadi dua. Selanjutnya sambil menyebut nama setiap orang kafir yang hadir, Rasulullah Muhammad SAW berkata, "Hai Fulan, bersaksilah kamu. Hai Fulan, bersaksilah kamu."

Demikian jauh jarak belahan bulan itu sehingga gunung Hira nampak berada diantara keduanya. Akan tetapi orang2 kafir yang hadir berkata, "Ini sihir!" padahal semua orang yang hadir menyaksikan pembelahan bulan tersebut dengan seksama.

Akan tetapi para ahli mengatakan bahwa sihir, memang benar bisa saja "menyihir" orang yang ada disampingnya akan tetapi tidak bisa menyihir orang yang tidak ada di tempat itu. Lalu mereka pun menunggu orang2 yang akan pulang dari perjalanan.

Orang2 Quraisy pun bergegas menuju keluar batas kota Mekkah menanti orang yang baru pulang dari perjalanan. Dan ketika datang rombongan yang pertama kali dari perjalanan menuju Mekkah, orang2 musyrik pun bertanya, "Apakah kalian melihat sesuatu yang aneh dengan bulan?" Mereka menjawab, "Ya, benar. Pada suatu malam yang lalu kami melihat bulan terbelah menjadi dua dan saling menjauh masing2-nya kemudian bersatu kembali..."

Maka sebagian mereka pun beriman, dan sebagian lainnya lagi tetap kafir ingkar. Oleh karena itu, Allah menurunkan ayat-Nya: "Sungguh, telah dekat hari qiamat, dan telah terbelah bulan, dan ketika melihat tanda2 kebesaran Kami, merekapun ingkar lagi berpaling seraya berkata,

Atas peristiwa ini ALLAH menurunkan ayat Al Qur'an: " Telah dekat saat itu dan bulan telah terbelah. Dan jika orang2 (kafir) menyaksikan suatu tanda (mukjizat), mereka mengingkarinya dan mengatakan bahwa itu adalah sihir." (QS Al Qomar 54:1-2)

Diskusi di University Cardif, Inggris
Sungguh telah dekat hari qiamat, dan bulan pun telah terbelah (Q.S. Al-Qamar: 1)

Dalam temu wicara di televisi bersama pakar Geologi Muslim, Profesor Dr. Zaghlul Al-Najar, salah seorang warga Inggris mengajukan pertanyaan kepadanya:

"Apakah ayat dari surat Al-Qamar di atas memiliki kandungan mukjizat secara ilmiah ?"

Maka Profesor Dr. Zaghlul Al-Najar menjawabnya sebagai berikut :

Tentang ayat ini, sebuah kisah. Sejak beberapa waktu lalu, saya mempresentasikan di Univ. Cardif, Inggris Bagian barat, dan para peserta yang hadir bermacam-macam. Ada yang muslim dan ada juga non-muslim. Salah satu tema diskusi waktu itu adalah seputar mukjizat ilmiah dari Al-Qur’an.

Salah seorang pemuda muslim pun berdiri dan bertanya:

Wahai Tuan, apakah menurut anda ayat yang berbunyi “Telah dekat hari qiamat dan bulan pun telah terbelah” mengandung mukjizat secara ilmiah ?

Maka saya menjawabnya:

Tidak, sebab kehebatan ilmiah dapat diterangkan oleh ilmu pengetahuan, sedangkan mukjizat tidak bisa diterangkan oleh ilmu pengetahuan. Sebab ia tidak bisa menjangkaunya.

Dan tentang terbelahnya bulan, maka itu adalah mukjizat yang terjadi pada Rasul terakhir Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wassalam sebagai pembenaran atas kenabian dan kerasulannya, sebagaimana nabi-nabi sebelumnya.

Dan mukjizat yang kelihatan, maka itu disaksikan dan dibenarkan oleh setiap orang yang melihatnya. Andai hal itu tidak termaktub di dalam kitab Allah dan hadits-hadits Rasulullah SAW, maka tentulah kami para muslimin di zaman ini tidak akan mengimani hal itu.

Akan tetapi hal itu memang benar termaktub di dalam Al-Qur’an dan sunnah-sunnah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam. Dan memang Allah ta’alaa benar-benar Maha berkuasa atas segala sesuatu”.

Kisah Terbelah nya Bulan
Profesor Dr. Zaghlul Al-Najar pun mengutip sebuah kisah Rasulullah SAW membelah bulan. Kisah itu adalah di masa sebelum hijrah dari Mekah Al-Mukarramah ke Madinah.
Orang-orang musyrikin berkata,

Wahai Muhammad, kalau engkau benar Nabi dan Rasul, coba tunjukkan kepada kami satu kehebatan yang bisa membuktikan kenabian dan kerasulanmu (mengejek dan mengolok-olok)?

Rasulullah bertanya:

Apa yang kalian inginkan ?

Kaum Musyrikin menjawab:

Coba belahlah bulan ...

Maka Rasulullah SAW pun berdiri dan terdiam, lalu berdoa kepada Allah SWT agar menolongnya. Maka Allah SWT memberitahu Muhammad SAW agar mengarahkan telunjuknya ke bulan. Rasulullah pun mengarahkan telunjuknya ke bulan, dan terbelahlah bulan itu dengan sebenar-benarnya.

Maka serta-merta orang-orang musyrik pun berujar:

Muhammad, engkau benar-benar telah menyihir kami!.

Akan tetapi para ahli mengatakan bahwa sihir, memang benar bisa saja “menyihir” orang yang ada disampingnya akan tetapi tidak bisa menyihir orang yang tidak ada ditempat itu. Mereka lantas menunggu-nunggu orang-orang yang akan pulang dari perjalanan. Orang-orang Quraisy pun bergegas menuju keluar atas kota Mekkah menanti orang yang baru pulang dari perjalanan. Dan ketika datang rombongan yang pertama kali dari perjalanan menuju Mekkah, maka orang-orang musyrik pun bertanya, Mereka menjawab :

Ya, benar. Pada suatu malam yang lalu kami melihat bulan terbelah menjadi dua dan saling menjauh masing-masingnya kemudian bersatu kembali….

Maka sebagian mereka pun beriman, dan sebagian lainnya lagi tetap kafir (ingkar). Oleh karena itu, Allah menurunkan ayat-Nya:

Sungguh, telah dekat hari qiamat, dan telah terbelah bulan, dan ketika melihat tanda-tanda kebesaran Kami, merekapun ingkar lagi berpaling seraya berkata, Ini adalah sihir yang terus-menerus, dan mereka mendustakannya, bahkan mengikuti hawa nafsu mereka. Dan setiap urusan benar-benar telah tetap …. sampai akhir surat Al-Qamar.

Ini adalah kisah nyata, demikian kata Profesor Dr. Zaghlul Al-Najar.
Dan setelah selesainya Profesor Dr. Zaghlul menyampaikan hadits nabi tersebut, berdirilah seorang muslim warga Inggris dan memperkenalkan diri seraya berkata,

" Aku Daud Musa Pitkhok, ketua Al-Hizb Al-Islamy Inggris. Wahai tuan, bolehkah aku menambahkan? "

Profesor Dr. Zaghlul Al-Najar menjawab:

Dipersilahkan dengan senang hati.

Daud Musa Pitkhok berkata:

Aku pernah meneliti agama-agama sebelum menjadi muslim, maka salah seorang mahasiswa muslim menunjukiku sebuah terjemah makna-makna Al-Qur’an yang mulia. Maka, aku pun berterima kasih kepadanya dan aku membawa terjemah itu pulang ke rumah. Dan ketika aku membuka-buka terjemahan Al-Qur’an itu di rumah, maka surat yang pertama aku buka ternyata Al-Qamar.

Dan aku pun membacanya:

Telah dekat hari qiamat dan bulan pun telah terbelah…….

Maka aku pun bergumam:

Apakah kalimat ini masuk akal? Apakah mungkin bulan bisa terbelah kemudian bersatu kembali? Andai benar, kekuatan macam apa yang bisa melakukan hal itu?

Maka, aku pun menghentikan dari membaca ayat-ayat selanjutnya dan aku menyibukkan diri dengan urusan kehidupan sehari-hari. Akan tetapi Allah-lah Yang Maha Tahu tentang tingkat keikhlasan hamba-Nya dalam pencarian kebenaran.

Maka aku pun suatu hari duduk di depan televisi Inggris. Saat itu ada sebuah diskusi hangat antara presenter seorang Inggris dan 3 orang pakar ruang angkasa Amerika Serikat. Ketiga pakar antariksa tersebut pun menceritakan tentang dana yang begitu besar dalam rangka melakukan perjalanan ke antariksa. Dan diantara diskusi tersebut adalah tentang turunnya astronot menjejakkan kakinya di bulan, dimana perjalanan antariksa ke bulan tersebut telah menghabiskan dana tidak kurang dari 100 juta dollar.

Mendengar hal itu, presenter terperangah kaget dan berkata:

Kebodohan macam apalagi ini, dana begitu besar dibuang oleh AS hanya untuk bisa mendarat di bulan?

Mereka pun menjawab:

Tidak, ..!!!

Tujuannya tidak semata menancapkan ilmu pengetahuan AS di bulan, akan tetapi kami mempelajari kandungan yang ada di dalam bulan itu sendiri, maka kami pun telah mendapat hakikat tentang bulan itu, yang jika kita berikan dana lebih dari 100 juta dollar untuk kesenangan manusia, maka kami tidak akan memberikan dana itu kepada siapapun.

Maka presenter itu pun bertanya:
Hakikat apa yang kalian telah capai sehingga demikian mahal taruhannya?

Mereka menjawab:

Ternyata bulan pernah mengalami pembelahan di suatu hari dahulu kala, kemudian menyatu kembali.!!!

Presenter pun bertanya:

Bagaimana kalian bisa yakin akan hal itu?

Mereka menjawab:

Pakar NASA mendapati secara pasti dari batuan-batuan yang terpisah terpotong di permukaan bulan sampai di dalam (perut) bulan. Maka kami pun meminta para pakar geologi untuk menelitinya, dan mereka mengatakan,

Hal ini tidak mungkin telah terjadi kecuali jika memang bulan pernah terbelah lalu bersatu kembali.

Mendengar paparan itu, ketua Al-Hizb Al-Islamy Inggris mengatakan:

Maka aku pun turun dari kursi dan berkata, “Mukjizat (kehebatan) benar-benar telah terjadi pada diri Muhammad Sallallahu ‘Alaihi Wassallam 1400-an tahun yang lalu. Allah benar-benar telah mengolok-olok AS untuk mengeluarkan dana yang begitu besar, 100 juta dollar lebih, hanya untuk menetapkan akan kebenaran muslimin !!!!”.

Maka, agama Islam ini tidak mungkin salah … (aku pun bergumam). Maka aku pun membuka kembali Mushhaf Al-Qur’an dan aku baca surat Al-Qamar, dan … saat itu adalah awal aku menerima dan masuk Islam.
Diterjemahkan oleh: Abu Muhammad ibn Shadiq....

Read more

Masjid Di Haiti Aman Dari Gempa Bumi

Sunday, February 7, 2010

Masjid Di Haiti Aman Dari Gempa Bumi 

Masjid Al Tawhid dan Masjid Al Fatihah di Port-au-Prince, Haiti Aman

Selasa malam sekelompok Muslim dari komunitas Islam di Karibia, tiba di Port-au-Prince dengan persediaan bantuan. Keesokan harinya, kata pemimpin tim www.caribbeanmuslims.com dari ibukota Haiti: "Kita berhasil ke Haiti dan sekarang di Masjid (Masjid al-Tawhid) di Port-au-Prince. Kami berada di jalan sepanjang malam. Sekitar pukul dua kami menyeberangi perbatasan ke Republik Dominika dengan Haiti dan melaju, sampai kita bertemu dengan saudara saudara kita di Port-au-Prince.

Sementara situasi berbahaya, kita belum mengambil langkah apapun untuk melindungi mereka, kita bergantung pada Allah, Pujilah Dia. Kita tidak dapat berdiam diri ketika saudara-saudara kita tidak memiliki cukup makanan dan air. Kota tertelan oleh kekacauan. Siang dan malam orang-orang yang berdiri di antrian untuk minyak tanah. Saudara-saudara kita telah membantu kami membongkar truk. Mereka, istri-istri mereka dan anak-anak senang melihat makanan dan minuman. Melihat kami, mereka menangis tekbir "Allahu Akbar!" Mereka sedang menunggu kita sepanjang hari. Setelah pembongkaran, kita membaca doa malam dengan Jamaat (group). Semoga Allah menolong kita semua.

Pada pagi hari tanggal 20 Januari ada gempa kedua dengan kekuatan 6.1 SR "Kami berbaring untuk beristirahat setelah subuh, tapi dibangunkan oleh getaran. Semua orang mulai berteriak ucapkan Syahadat (kesaksian iman) dan bergegas ke jalan. Segala puji bagi Allah, tidak ada yang mengerikan telah terjadi. Beberapa bangunan di dekat masjid runtuh, tetapi masjid berdiri kokoh bahkan retak-retak pun tidak "- kata seorang juru bicara.

Masjid di Port-au-Prince berubah menjadi tempat penampungan bagi umat Islam dan non muslim. Mereka yang tidak mendapat tenda yang tinggal di kamp-kamp di sekitar masjid. Banyak orang yang terluka dan membutuhkan perawatan medis, makanan dan air. Muslim organisasi non-pemerintah mengirimkan bantuan, dan ribuan orang datang ke masjid untuk mendapatkan nya, tetapi tidak cukup untuk semua, bagi para korban gempa.

Di masjid tersebut anggota kelompok bertemu dengan saudara-saudara Haiti. Abu Bakr berkata bahwa gempa telah membunuh adikku, ia tetap berada di bawah reruntuhan rumah mereka. Abu bakr  masuk Islam hanya beberapa bulan sebelum kematiannya. Kakaknya hilang. Abu Bakr sendiri sekarang tinggal di masjid.


Inilah gambar dan video kejadian gempa bumi di haiti



Read more

 
Selamatkan Dunia Dari Invasi Negara Barat